,Opening
Djarot nyanyi 1, 2 bung karno, 3,4 lawan, 5 DPR
Tari"an tradisional hokyah klo gk salah 6 orang pke bju merah bwa tumpeng
Malam resepsi dies natalies 53 dan unsoed awards.. Mc putri,valent,pembayun
Sambutan ketua panitia kepala fisip.. Lalu rektor ada 2 ajudannya.. Bank bni 46 simbolis bidik misi 150 juta. Sma mandiri bidik misi juga ada 4 anak
Acara hiburan
Karyawan unsoed dharma wanita, dosen unsoed nari tradisional capat cipit banyumasan, ada yg nyanyi ekspresi, nyanyi aku lelakimu yg nyanyi cowok, ada lagi nyanyi yuni shara smbil nampilin bju" sponsor gaun gitu (hitam,pink,merah,kuning yg cewe), ada lagi cwe nyanyi all i ask (adele) ada dancernya 3 cwo 1 cwe.. Ada lg yg nyanyi 4 cwok pke jas nyanyi treasure boyband unsoed, dosen pengembangan ( agung prawoto MIPA) dosen penelitian ( dr. Her Wahyu MIPA) dosen dr. Ir. Pokoknya perempuan dri pertanian)
Bidangposter oki puspita sari (peternakan),, bidang seni ( riko MIPA),,bidang kemampuan (m abdul latif ) ,, khusus gita buana soedirman,, menceritakan jensoed dri kecil smpe besar dan dijadikan jendral,, peringatan 100 tahun jensoed dri bengkel seni pertanian, trus akhir acara ada widi helo band nyanyi hampir 5-6 lagu ( ular berbisa, dua cicin, biarlah, kau adalah, kamu segalanya,
Sinopsis Film Freedom Writers
Freedom Writers merupakan film yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang guru di wilayah New Port Beach, Amerika Serikat dalam membangkitkan kembali semangat anak-anak didiknya untuk belajar. Dikisahkan, Erin Gruwell, seorang wanita idealis berpendidikan tinggi, datang ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris untuk kelas khusus anak-anak korban perkelahian antargeng rasial. Misi Erin sangat mulia, ingin memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak bermasalah yang bahkan guru yang lebih berpengalaman pun enggan mengajar mereka. Tapi kenyataan tidak selalu seperti yang dipikirkan Erin. Di hari pertamanya mengajar, ia baru menyadari bahwa perang antargeng yang terjadi di kota tersebut juga terbawa sampai ke dalam kelas. Di dalam kelas mereka duduk berkelompok menurut ras masing-masing. Tak ada seorang pun yang mau duduk di kelompok ras yang berbeda. Kesalahpahaman kecil yang terjadi di dalam kelas bisa memicu perkelahian antarras. Dari buku-buku harian itu,
Comments
Post a Comment